JIKA
MATI HARI INI
VERSI
ANAK ROCK N ROLL
Jika
saja dalam hidup ini bisa berkomunikasi dengan malaikat pencabut nyawa, maka
ketika malaikat Izrail dateng, dengan
sekuat tenaga saya akan ngobrol dulu. Saya yakin Izrail ga akan mau sih diajak
ngobrol dulu, karena tugas dia bukan hanya mencabut nyawa saya doang, Izrail
termasuk malaikat yang sibuk karena schedule nyabut nyawa begitu padat.
Tapi
mudah-mudahan Izrail mau sekedar ngobrol-ngobrol dulu, karena sebenernya saya
hanya menunda saja proses pencabutan nyawa, yang walaupun saya tau, ga pernah
ada agenda pembatalan pencabutan nyawa bagi Izrail, beda banget sama manusia yang membatalkan agenda meeting,
agenda pembayaran pada pihak lain menjadi di tunda-tunda.
Masalahnya
sepele sih, kenapa saya ngajak ngobrol dulu Malaikat Izrail sanga pencabut
nyawa, hal ini sebagai bentuk ketidak siapan saya mati hari ini. Secara kasat
mata ataupun secara aljabar, aritmetika ataupun trigonometri itungan dosa dan
pahala ga bisa dilakukan oleh manusia karena itu adalah urusannya Malaikat
Rakib dan Atid.
Akan
tetapi saya sebagai anak yang jujur akan kelakuannya, maka ketika saya mati
hari ini sudah dipastikan saya akan masuk neraka, hal ini bukan karena saya
punya prasangka buruk pada Allah hal ini karena secara hitung-hitungan
(hitungan menurut diri pribadi tanpa kalkulator) antara pahala dan dosa saya
masih banyak dosanya.
Hari
ini adalah tepat hari jum’at dan tadi shubuh saya sholat, kemudian saya juga
shalat jum’at, lantas dalam rentang waktu habis Shubuh dan Shalat Jum’at emang
saya ga bikin dosa??? Malahan
kemungkinan masih banyakan dosanya dibanding pahalanya.
Saya
sangat yakin Izrail tidak akan menunda sampai besok jika hari ini saya harus
mati. Tidaklah mungkin juga saya mengajukan proposal penundaan atau dispensasi atau
setidaknya mengajukan keringanan dalam proses kematian. Sekali lagi hal ini
dilakukan karena pada dasarnya saya tidak mempersiapkan kematian saya.
Seandainya
Rakib dan Atid mendampingi Izrail dalam mencabut nyawa saya hari ini,
kemungkinan saya akan mencoba ngintip daftar pahala dan dosa saya kepada kedua
Malaikat tersebut, hehehehe sudah pasti dugaan saya (ambigu banget, pasti tapi
kok diduga)… Rakib dan Atid akan
menjawab “ kamu tau ga.. ember.. naaah
pahala kamu segitu doang” itu menurut Atid, dan Rakib akan menimpali “ kamu tau
ga lautan samudra.. naah segitulah dosa kamu “.. dipastikan saya ga akan
cengar-cengir dengerin omongan Malaikat Rakib dan Atid, lah wong di sebelahnya
ada Izrail yang sedari tadi sedang menunggu dan siap-siap mencabut nyawa saya.
Jika
hari ini Izrail mencabut nyawa saya sudah dipastikan tulisan ini menjadi
tulisan terahir saya, dan tidak mungkin saya meminta Malaikat Izrail sebelum
mencabut nyawa saya kut menanda tangani tulisan ini, apalagi sampe ikutan
menuliskan sepatah dua patah kata.
Sampai
nangis darah bahkan sampai berguling-guling tanah jika malaikat maut datang
hari ini, maka sudah dipastikan saya masuk neraka, jika ditunda sehari pun
masih masuk neraka, karena dosanya saya yang begitu menumpuk melebihi tinggi
badanku sendiri. Menyesal jadi tiada arti, hanya satu yang menjadi harapan
saya, bahwa masih ada secercah harapan bahwa saya masih punya se-ember pahala
yang tadi Malaikat Atid bilang, artinya saya masih punya kesempatan masuk
Syurga itupun melalui proses di gebugin dan direbus dulu di neraka yang
waktunya mungkin sangat lama.
Saya
berharap tidak hari ini Malaikat Izrail menghampir saya, karena saya berjanji
(waktu tadi pas sholat jumat) bahwa saya akan menjadi lebih baik bahkan hendak
bertobat, walau sempet nakal juga dalam berdoanya, semisal “ bisa ga saya tobat
dalam urusan alcohol dulu, ntar tobat lainnya menyusul sambil jalan “.
Ya
Allah, hamba adalah manusia pendosa, manusia yang tidak mau mempersiapkan
kematiannya, isnya Allah atas izin MU hamba sangat ingin menuju syurga MU.
Astagfirullah.. Astagfirullah… !!!
Komunikasi
transedental anak rock n roll
Bandung
2 november 2012
Selesai
tepat adzan azhar.