Minggu, 04 November 2012

Jika Mati Hari ini



JIKA MATI HARI INI
VERSI ANAK ROCK N ROLL

Jika saja dalam hidup ini bisa berkomunikasi dengan malaikat pencabut nyawa, maka ketika malaikat Izrail dateng,  dengan sekuat tenaga saya akan ngobrol dulu. Saya yakin Izrail ga akan mau sih diajak ngobrol dulu, karena tugas dia bukan hanya mencabut nyawa saya doang, Izrail termasuk malaikat yang sibuk karena schedule nyabut nyawa begitu padat.
Tapi mudah-mudahan Izrail mau sekedar ngobrol-ngobrol dulu, karena sebenernya saya hanya menunda saja proses pencabutan nyawa, yang walaupun saya tau, ga pernah ada agenda pembatalan pencabutan nyawa bagi Izrail, beda banget  sama manusia yang membatalkan agenda meeting, agenda pembayaran pada pihak lain menjadi di tunda-tunda.
Masalahnya sepele sih, kenapa saya ngajak ngobrol dulu Malaikat Izrail sanga pencabut nyawa, hal ini sebagai bentuk ketidak siapan saya mati hari ini. Secara kasat mata ataupun secara aljabar, aritmetika ataupun trigonometri itungan dosa dan pahala ga bisa dilakukan oleh manusia karena itu adalah urusannya Malaikat Rakib dan Atid.
Akan tetapi saya sebagai anak yang jujur akan kelakuannya, maka ketika saya mati hari ini sudah dipastikan saya akan masuk neraka, hal ini bukan karena saya punya prasangka buruk pada Allah hal ini karena secara hitung-hitungan (hitungan menurut diri pribadi tanpa kalkulator) antara pahala dan dosa saya masih banyak dosanya.
Hari ini adalah tepat hari jum’at dan tadi shubuh saya sholat, kemudian saya juga shalat jum’at, lantas dalam rentang waktu habis Shubuh dan Shalat Jum’at emang saya ga bikin dosa???  Malahan kemungkinan masih banyakan dosanya dibanding pahalanya.
Saya sangat yakin Izrail tidak akan menunda sampai besok jika hari ini saya harus mati. Tidaklah mungkin juga saya mengajukan proposal penundaan atau dispensasi atau setidaknya mengajukan keringanan dalam proses kematian. Sekali lagi hal ini dilakukan karena pada dasarnya saya tidak mempersiapkan kematian saya.
Seandainya Rakib dan Atid mendampingi Izrail dalam mencabut nyawa saya hari ini, kemungkinan saya akan mencoba ngintip daftar pahala dan dosa saya kepada kedua Malaikat tersebut, hehehehe sudah pasti dugaan saya (ambigu banget, pasti tapi kok diduga)…  Rakib dan Atid akan menjawab  “ kamu tau ga.. ember.. naaah pahala kamu segitu doang” itu menurut Atid, dan Rakib akan menimpali “ kamu tau ga lautan samudra.. naah segitulah dosa kamu “.. dipastikan saya ga akan cengar-cengir dengerin omongan Malaikat Rakib dan Atid, lah wong di sebelahnya ada Izrail yang sedari tadi sedang menunggu dan siap-siap mencabut nyawa saya.
Jika hari ini Izrail mencabut nyawa saya sudah dipastikan tulisan ini menjadi tulisan terahir saya, dan tidak mungkin saya meminta Malaikat Izrail sebelum mencabut nyawa saya kut menanda tangani tulisan ini, apalagi sampe ikutan menuliskan sepatah dua patah kata.

Sampai nangis darah bahkan sampai berguling-guling tanah jika malaikat maut datang hari ini, maka sudah dipastikan saya masuk neraka, jika ditunda sehari pun masih masuk neraka, karena dosanya saya yang begitu menumpuk melebihi tinggi badanku sendiri. Menyesal jadi tiada arti, hanya satu yang menjadi harapan saya, bahwa masih ada secercah harapan bahwa saya masih punya se-ember pahala yang tadi Malaikat Atid bilang, artinya saya masih punya kesempatan masuk Syurga itupun melalui proses di gebugin dan direbus dulu di neraka yang waktunya mungkin sangat lama.
Saya berharap tidak hari ini Malaikat Izrail menghampir saya, karena saya berjanji (waktu tadi pas sholat jumat) bahwa saya akan menjadi lebih baik bahkan hendak bertobat, walau sempet nakal juga dalam berdoanya, semisal “ bisa ga saya tobat dalam urusan alcohol dulu, ntar tobat lainnya menyusul sambil jalan “.
Ya Allah, hamba adalah manusia pendosa, manusia yang tidak mau mempersiapkan kematiannya, isnya Allah atas izin MU hamba sangat ingin menuju syurga MU. Astagfirullah.. Astagfirullah… !!!

Komunikasi transedental anak rock n roll
Bandung 2 november 2012
Selesai tepat adzan azhar.