NGACOLOGI
Pandu Sang Raja dan
Ujian Sang Dewa
Dalam kisah Mahabrata ada beberapa tokoh sentral yang pada
dasarnya dibagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok yang pertama adalah
kelompok para Dewa, kelompok kedua adalah kelompok Pandawa, dan kelompok yang
ketiga adalah kelompok Kurawa.
Bagi orang yang ga gitu ngikutin apa itu kisah pewayangan
akan pusing juga, makanya ga perlu lah ngomongin siapa saja tokoh-tokoh
pewayangannya, karena sejak jaman sekolah dasar aja dulu kita udah begitu
pusing dengan ngapalin nama-nama pahlawan, belum lagi harus ngapalin nama-nama
mentri , masa sekarang harus ngapalin juga nama-nama tokoh wayang…. saya hanya
perlu dikiiiiit aja mengulas tokoh-tokoh sentral nya.. biar nyambung aja
bacanya.. itu juga kalo ada yang mau baca.
Alkisah ada yang bernama PANDU, yang karena dia dan istrinya
yang bernama Kunti dan Madrim lahirlah anak-anak yang hebat, lima orang anak
calon pemimpin bangsa, namun akan mengalami ujian-ujian terlebih dahulu yang
diberikan oleh DEWA, tapi bukan terus bikin album dan ribut dengan Maia Estianti gara-gara Mulan Jamila.. karena
DEWA nya berbeda.
Dapatkah anda bayangkan, jika seorang laki-laki dikutuk jika
berhubungan dengan istrinya akan mati, lantas ngapain kita kawin sama istri
kita kalo nantinya dikutuk akan mati jika berhubungan intim dengan istri
sendiri.
Hal ini lah yang dialami oleh PANDU, yang pada suatu ketika
sedang berburu ditengah hutan dan membunuh dua ekor rusa yang sedang
bersetubuh, dan ternyata rusa itu adalah perwujuduan dari seorang RESI/PERTAPA
SAKTI. Sang RESI akhirnya memanjatkan doa kepada DEWA agar mengutuk PANDU jika
bersetubuh dengan Istri-Istrinya maka PANDU akan mati . Kutukan tersebut
dikabulkan DEWA, dan PANDU tidak bersetubuh dengan ke dua istrinya… hmmmhhh
malang sekali nasib burungnya.
Ada beberapa yang membuat saya heran, kenapa juga PANDU
memilih berburu dan membunuh sepasang rusa yang sedang bersetubuh, ini namanya
melanggar hak-hak pribadi hewan, anggap saja itu bukan RESI yang sedang berubah
wujud. Wajar saja hewan bersetubuh ditengah hutan, karena hewan tidak bisa
melakukan check in ke hotel-hotel atau penginapan, dank arena di sanalah rumah
mereka. Alasan kuatnya, mungkin saja jika rusa yang sedang bersetubuh akan
sangat anteng-anteng saja, dang a akan ngerasa ada seorang pemburu yang akan
membunuhnya, yaaa namanya juga sedang bersetubuh ya harus dinikmati. Akan
tetapi PANDU rasanya terlalu tega membunuh RUSA tersebut.. bayangkan saja
dengan enak-enaknya menikmati anugrah berupa SEX, lantas dibunuh… bayangin…
siapa yang ga dendam.. mending sang rusa itu mengalami ejakulasi dulu.. lhaaa
gimana rasanya kalo belum ejakulasi.. atau mungkin beberapa saat lagi menjelang
ejakulasi trus dibunuh… aarrrrrggghhhhh emooosssssiiii pastinya.
Analisa lain adalah, kenapa juga sang RESI itu harus merubah
wujudnya menjadi rusa dengan istrinya, apakah sang RESI dan IStrinya termasuk
punya fantasi SEX yang agak lain disbanding manusia lainnya dikala itu. Hal ini
yang belum saya dapatkan jawabannya, apakah ini sebagi wujud atau simbolisasi
dari persetubuhan itu adalah termasuk sifat hewani. Kemungkinan ada simbolisasi dengan dipilihnya
rusa sebagai perwujudan RESI tersebut. Dari sisi Sex, apa enaknya gaya
rusa?? Karena rusa hewan berkaki
empat,banyak yang kita ketahui, kalo hewan berkaki empat jika sedang kawin
yaaaa gitu-gitu aja gayanya… dan kenapa
jika ada sejarah tersebut maka gaya bersetubuh dari arah belakang disebut
dengan Dogie Style.. padahal sejarahnya adalah Rusa yang melakukan… mungkin
gaya rusa itu yang menjadi inspirasi para anjing.. dan anjing lah yang
mempopulerkan gaya tersebut sehingga terkenal dengan Dogie Style… hmmhhh ada
missing link rupanya disini… hehehehe
Yang lebih aneh kenapa para DEWA mengkabulkan kutukan sang
RESI yang meminta agar PANDU mendapatkan
kematian jika bersetubuh dengan istrinya, harusnya DEWA yang dianggap segala
tahu bisa mempertimbangkan permintaan sang RESI, karena ini adalah masalah
kecelekaan, ketidak sengajaan.. masa mentang-mentang jabatannya RESI terus
dengan mudah doanya dikabulkan. Seharusnya DEWA menggelar dahulu sebuah
persidangan dan mendalami dulu peristiwa matinya sang RESI, ini urusannya
dengan rasa keadilan yang hakiki. Setidaknya berilah kesempatan kepada PANDU
untuk membela dirinya dengan diwakili oleh pengacara, tapi saya sarankan jangan
FARHAT ABAS yang jadi pengacaranya, karena nanti dia minta Tante-tante sebagai
imbalannya, ntar malam tambah runyam urusan hukumnya, lagian FARHAT ABAS lagi
sibuk mau nyalonin jadi Presiden.
Dibalik itu semua ternyata PANDU menerima kutukan sang DEWA
bahwa dia akan mengalami kematian jika bersetubuh dengan istrinya. PANDU lantas
mengasingkan diri ke hutan belantara, namun tetap ditemani oleh kedua istrinya, DEWI KUNTI dan DEWI MADRIM.
Saya menilai, gimana mau bisa menahan hawa nafsu jika PANDU
sedang mengasingkan diri tetapi tetap ditemani sang istri, lhaaaa ini menjadi
beban yang sangat berat bagi PANDU, dia dilarang bersetubuh dengan istrinya
oleh DEWA atas permintaan sang RESI, tetapi istrinya ngekor terus. Ibarat
sebuah pepatah kalo harimau melihat daging depan mata terus masa iya kaga
diembat.
Tapi ternyata PANDU benar-benar tidak bersetubuh dengan
istrinya, trus sebagai manusia biasa tetap harus menyalurkan nafsunya, karena
ga mungkin kalo tidak tersalurkan dan ini berkaitan dengan hal-hal yang sangat
manusiawi, yaaaaa taulah.. secara alamiah tubuh manusia memproduksi sperma dan
harus disalurkan karenaitu sangat normal. Mungkinkah disinilah asal muasal
GOING SOLO, ketika PANDU tidak boleh bersetubuh dengan istrinya maka dia
menyalurkan secara manual saja.
Ada yang lebih saya hormati lagi dari sosok PANDU, ketika
dikutuk mendapatkan kematian jika bersetubuh dengan istrinya maka PANDU tidak
mencoba untuk melampiaskan hasrat sex nya dengan wanita tuna susila? Atau
melakukan hubungan tanpa ikatan suami istri, karena yang namanya RAJA pasti
sangat berkuasa, dan PANDU termasuk RAJA yang berpengaruh… dan ini artinya
PANDU adalah sosok pria yang sangat menghormati keputusan DEWA dan menghormati perasaan
istrinya. Saluuut buat PANDU.. salam hormat untuk PANDU… !!! Atas kehendak DEWA pula akhirnya PANDU
mempunyai keturunan yaitu PANDAWA LIMA.